Deteksi Penyakit Stroke Sejak Dini

Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan nomor 1 di Indonesia menurut RISKESDAS 2018. Seiring perubahan gaya hidup, stroke tidak hanya menjadi penyakit yang menyerang penduduk usia lanjut, namun juga sering menyerang pada usia produktif. Gejala stroke yang saat ini diketahui secara luas oleh masyarakat adalah kelumpuhan padahal banyak gejala stroke yang seringkali muncul tanpa disadari salah satunya berupa pusing atau seringkali dikenal dengan istilah vertigo. Keluhan ini seringkali diabaikan oleh pasien dan kebanyakan kasus hanya datang ke fasilitas kesehatan setelah terjadi kecacatan.

Faktor risiko terjadinya stroke antara lain hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, usia, rokok, dan lain-lain. Deteksi dini pada individu dengan risiko tinggi sangat diperlukan mengingat stroke dpat menyerang kapan saja dan berisiko tinggi menyebabkan kecacatan serta kematian.

Selama ini alat deteksi stroke maupun penyakit pembuluh darah otak lainnya yang sudah dikenal luas adalah CT Scan dan MRI. Namun, CT Scan maupun MRI tidak dapat menilai aliran darah secara langsung serta membutuhan waktu serta biaya yang cukup besar. Selain CT Scan dan MRI terdapat alat yang dapat digunakan untuk melihat aliran darah otak yaitu Transcranial Doppler.

 Apa itu Transcranial Doppler (TCD)?

Transcranial Doppler (TCD) adalah alat yang digunakan untuk mendetesi aliran darah khususnya di area kepala dan otak. Cara kerja TCD mirip dengan alat ultrasonografi (USG) yag tidak menggunakan radiasi serta tidak memerlukan tindakan operatif. Pemeriksaan TCD juga relative lebih sederhana dan tidak membutuhan persiapan khusus.

  Siapa saja yang dapat menjalanin pemeriksaan TCD?

Dapat dikatakan semua orang dapat menjalani pemeriksaan ini mengingat TCD merupakan alat yang sama sekali tidak menggunakan radiasi dan aman untuk semua usia

Secara khusus TCD dianjurkan pada kasus :

  • Orang dengan factor resiko stroke yang tinggi seperti usia tua, perokok, hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan faktor keturunan
  • Nyeri kepala yang kronis dan tidak berespon dengan pengobatan
  • Pusing atau vertigo yang menahun

 

Lebih baik mana antara TCD atau CT Scan/MRI dalam mendeteksi penyakit stroke?

Mengingat fungsinya yang berbeda kedua alat ini tidak dapat dibandingkan. TCD adalah alat untuk menilai aliran darah, sedangkan CT Scan dan MRI adalah alat untuk melihat gambaran otak. Jadi TCD lebih menggambarkan FUNGSI, sedangkan CT Scan dan MRI lebih menggambaran BENTUK. Jika masih bingung harus memilih pemeriksaan yang mana, dapat berkonsultasi dengan dokter.

 Apakah TCD aman?

Pelaksanaan TCD tetap harus seijin dan melalui konsultasi dengan dokter spesialis saraf, namun demikian perlu diingat kelebihan TCD adalah :

  • Tidak memerlukan tindakan operasi
  • Pemeriksaan sama sekali tidak menyakitkan
  • Bebas radiasi maupun zat kontras (Zat yang sering digunakan pada pemeriksaan dengan sinar X seperti pada CT Scan maupun MRI)
  • Tidak memerlukan ruangan khusus, bahkan ada beberapa alat TCD yang bersifar portabel sehingga dapat dilakukan di ruangan pasien

 Apa yang perlu diperhatikan jika ingin melakukan pemeriksaan TCD?

  • Tetap konsultasikan dengan dokter spesialis saraf anda mengenai kondisi anda
  • Pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 45-90 menit tergantung kondisi pasien, namun perlu diingat pada beberapa kasus pemeriksaan dapat menjadi lebih lama
  • Jika anda tidak merasa nyaman selama pemeriksaan dapat melapor pada dokter

Perlu diingat mencegah lebih baik daripada mengobati. Jika anda memiliki keluhan seperti yang dijelaskan di atas serta berminat untuk menjalani pemeriksaan dengan TCD dapat segera menghubungi dokter spesialis saraf anda.